17 September 2009

Gunakan kertas bolak balik





Foto-Foto Konvoi Spekun














03 September 2009

Hadiri Dan Saksikanlah!



Parade Selamatkan Lingkungan UI "Konvoi Speda Kuning UI" dalam rangka memperingati hari Penyelamatan Ozon Internasional. Rabu, 16 september 2009 pkl 4 sore, kumpul di samping rektorat (balairung)


Open Recruitmen Panitia


Parade Selamatkan Lingkungan (Parsel) UI 2009 mengadakan Open Recruitmen Panitia! Jika kamu memang peduli dengan lingkungan, mari bergabung dengan Parsel!

Masa Open Recruitmen dibuka sampai dengan tanggal 9 Agustus 2009.

Bidang yang tersedia :

Tim Acara

PJ – Mulyani (085668105704)

Tim Advokasi

PJ – Liza (08568417888)

Tim Kampanye

PJ – Darus (02195079684)

Tim Dana dan Usaha

PJ – Allam (085655229324)

Tim Humas, Publikasi, dan Dokumentasi

PJ – Emir (08567755182)

Download formulirnya di sini : form_oprec_parsel2009

Isi dengan lengkap dan kirim formulir yang diisi ke : parsel.ui[at]gmail[dot]com atau serahkan ke sekretariat BEM UI Gedung Pusgiwa, Lantai 2, Kampus Baru UI-Depok.



Ada apa dengan kertas dan lingkungan?


Persoalan lingkungan merupakan hal yang selalu terabaikan di Indonesia. Berdasarkan tataran perspektif dan implementasi kebijakan, sepertinya hal tersebut telah mengalahkan keganasan virus H1N1 yang kronis dan sulit dipulihkan. Padahal, kerusakan lingkungan hidup semakin parah, ditandai dengan tingginya bencana ekologis yang lahir dari tahun ke tahun. Misalnya, rangkaian bencana banjir, kekeringan, dan tanah longsor di Jakarta dan kota-kota lain di pulau Jawa, Sulawesi serta Kalimantan. Rangkaian peristiwa tersebut sebagian besar dikarenakan deforestasi yang menyebabkan menipisnya luasan tutupan hutan di Indonesia.

Deforestasi semakin marak hingga Indonesia kehilangan 3,8 juta Ha per tahun dengan kerugian sebesar 30 triliun, seiring pertambahan jumlah penduduk. Belum lagi, Perpu No.1 tahun 2004 tentang kehutanan yang mendukung pertambangan hutan dengan mengeluarkan perizinan pertambangan dan industri (DEPHUT: 2008). Maraknya deforestasi, tentunya dilatarbelakangi oleh ulah oknum tak bertanggungjawab, konversi lahan hutan untuk perkotaan dan industri, dan minimnya kesadaran masyarakat terhadap keberadaan hutan. Hal tersebut menyebabkan menurunnya kualitas tanah, ketersediaan air, dan kerusakan ekologi. Kondisi tersebut diperparah dengan semakin bertambahnya jumlah hewan langka di Indonesia. Sementara itu, di wilayah perkotaan sebagai sentral aktivitas penduduk, memiliki luasan hutan yang sangat minim dibandingkan laju polusi, kepadatan penduduk, dan tidak adanya sumber air tanah cadangan.

Saat ini, industri kimia dan kertas menjadi sasaran empuk para investor maupun pemodal dalam negeri (harga total proyek 2,052 miliar dolar AS: 2008). Pasalnya, penggunaan bahan kimia maupun kertas tak pernah surut. Justru, industri bahan tersebut semakin marak sejak berbagai kemudahan dan insentif diberikan kepada industri tersebut untuk memperluas dan meningkatkan produksinya. Padahal, industri tersebut telah menimbulkan berbagai kerugian masyarakat dan kerusakan lingkungan dengan limbah dan perubahan suhu akibat gundulnya hutan yang hadir tanpa kompensasi. Upaya perlindungan hutan dalam pertumbuhan ekonomipun terasa semakin sulit. Keberadaan hutan Indonesia pula berada di ambang kehancuran. Kelompok masyarakat tertentu semakin termarjinalkan haknya karena dampak kerusakan hutan.

Deforestasi hutan hanya dapat ditanggulangi dengan gerakan massif seluruh elemen masyarakat. Butuh kerjasama dan komitmen untuk mempertahankan hak hutan. Bukan sebuah keniscayaan apabila proses tersebut didorong dan diperluas dengan menjadikan sebuah gerakan penyelamatan hutan sebagai bagian dari gaya hidup, pandangan hidup, dan kebijakan. Lantas apakah yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai generasi muda yang berintelaktual? Cara yang paling mudah adalah menghentikan Kerusakan Lingkungan dengan membangkitkan kembali perilaku bijak melestarikan hutan. Bagaimana caranya?

Mahasiswa dapat mengurangi pemakaian kertas yang dihasilkan oleh industri kertas. Penelitian terhadap produksi kertas kertas tulis cetak dengan produksi bruto setahun adalah 154.465.083 ton (kering udara) atau 12.872 ton/bulan. Pengurangan atau penghematan penggunaan kertas dapat dilakukan dengan menggunakan kertas print bolak-balik, fotocopy berukuran kecil dan bolak-balik, memanfaatkan fasilitas CD dan DVD RW untuk menyimpan file, dan berbagai bentuk lain. Dengan melakukan penghematan penggunaan kertas berarti anda telah mengurangi deforestasi hutan.

Mahasiswa yang suka menulis atau “cuap-cuap politis” dapat saja melakukan kritik sosial atas kebijakan pemerintah terkait kebijakan penglolaan hutan. Kritik tersebut diarahkan untuk mendesak pemerintah memperbaiki sistem manajemen kehutanan secara lestari, terpadu, dan berkelanjutan. Apalagi, upaya penegakan hukum atas kasus dan sengketa terkait kehutanan tidak benar-benar dilaksanakan oleh pemerintah. Sekecil apapun pengorbanan tersebut, sangat bermanfaat bagi hutan dan lingkungan Indonesia, serta bagi generasi yang akan datang.



Sekilas tentang Parade Selamatkan Lingkungan


Parsel UI adalah program konservasi lingkungan yang digagas oleh Departemen Sosmas BEM UI 2009. Parsel UI mengedepankan kampanye penyelamatan lingkungan melalui aksi damai untuk menginternalisasikan nilai-nilai ramah lingkungan di UI. Parsel UI diangkat berdasarkan fenomena umum yang terjadi di lingkungan kampus UI terkait permasalahan lingkungan. Beberapa hal yang diusung oleh Parsel UI yaitu penggunaan kertas bolak-balik, manajemen sampah, penggunaan jalur sepeda, dan mahasiswa UI anti-rokok.

Lingkungan UI dikatakan paling hijau dan paling ramah lingkungan. Hal tersebut ternyata bertolak belakang dengan perilaku sebagian besar mahasiswa yang kehidupannya serba instan. Mahasiswa UI terkadang belum menyadari secara benar akan tindakan yang dilakukan terhadap lingkungan UI. Misalnya, belum adanya kesadaran untuk mengurangi penggunaan kertas, plastik, stirofoam, dan berbagai makanan yang menggunakan kemasan anorganik. Padahal penggunaan kemasan yang berasal dari bahan anorganik tersebut memberikan dampak yang merugikan lingkungan. Sampah anorganik yang dihasilkan sulit didegradasi oleh alam secara alami. Hal tersebut membutuhkan waktu lama untuk mendegradasi sampah anorganik.

Penggunaan kertas semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah mahasiswa di kampus UI. Hal tersebut mengindikasikan akan lebih banyak hutan yang terdeforestasi di Indonesia. Saat ini tercatat kerugian sebesar 3,8 miliyar per tahun akibat deforestasi. Adanya penggunaan kertas bolak-balik di UI dirasakan akan sangat membantu pengurangan produksi kertas dari hasil hutan tersebut.

Permasalahan manajemen sampah juga mendapat perhatian BEM UI 2009. Beberapa fakultas di UI telah menggunakan manajemen yang baik melalui penggunaan tempat sampah terpilah. Namun, hal tersebut dirasakan sia-sia karena pada akhirnya, sampah disatukan di dalam kontainer yang telah disediaka di tiap fakultas. Apalagi saat ini, UI belum memiliki tempat pengelolaan sampah mandiri. Sampah yang dihasilkan sekitar 192 m3 per bulan dari seluruh fakultas di UI ditampung di TPS Cipayung yang notabenenya ”rumah orang”. Hal tersebut sangat memprihatinkan mengingat warga UI menginginkan kebersihan, sementara ”tempat orang” dikotori tanpa adanya beban.

Penggunaan jalur sepeda yang disebut-sebut didanai sebesar 2,7 miliyar cukup menarik untuk diangkat. Adanya jalur sepeda pada dasarnya membantu mahasiswa untuk menciptakan lingkungan yang sehat tanpa polusi dari asap kendaraan bermotor dan olahraga bersepeda. Namun, sekali lagi jalur yang disediakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kehadiran fasilitas sepeda tak cukup memadai seiring penggunaan bis kuning yang semakin ”nyaman” dan ”banyak”. Maka, diperlukan upaya untuk memasyarakatkan sepeda kuning di lingkungan UI.

Budaya merokok juga menjadi hal yang paling penting mengingat bahaya merokok lebih banyak dibandingkan keuntungannya. Hal tersebut didukung oleh masyarakat dunia untuk anti terhadap tembakau yang baru saja diperingati pada tanggal 31 Juni 2009. Parsel UI mendukung dan turut berupaya untuk mengurangi asap rokok di lingkungan kampus UI.

Seluruh hal yang dibicarakan menjadi target dari Parsel UI untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik dengan internalisasi nilai-nilai ramah lingkungan. Hal tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan kepekaan dan rasa tanggungjawab mahasiswa UI terhadap lingkungan kampus UI.

v Tujuan

1. Menciptakan kepekaan dan kepedulian masyarakat UI terhadap lingkungan.

2. Membangun rasa cinta lingkungan masyarakat UI akan pentingnya mengurangi sampah anorganik dan penghematan kertas.

3. Menghimpun seluruh civitas UI dalam suatu aksi dan kontribusi nyata untuk mewujudkan lingkungan UI yang bersih dan cerdas dalam pengolahan sampah.

v Deskripsi Kegiatan

  1. K-Link UI (Kampanye Lingkungan UI)

Rangkaian kegiatan kampanye dalam Parsel UI diawali dengan melakukan roadshow propaganda ke seluruh fakultas di Universitas Indonesia. Propaganda tersebut bermaksud mengampanyekan permasalahan lingkungan di UI terkait hal-hal yang dibahas dalam pendahuluan. Materi dalam propaganda tersebut merupakan hasil kajian mengenai isu yang diangkat, sebagai bentuk collect inform, kemudian dituangkan dalam media berbentuk baliho, poster, pamflet, tas kain (goodie bag), pembatas buku, tulisan di media kampus dan lain-lain. Propaganda tersebut akan dilaksanakan mulai dari internal BEM UI hingga lingkungan eksternal BEM UI. Propaganda bersifat lebih fleksibel dengan target warga UI dan pihak lain yang dirasakan penting. Untuk anak – anak akan dilakukan di daerah Community Development BEM UI, yaitu kelurahan Leuwinanggung dan dipusatkan di salah satu SD di Leuwinanggung. Tidak menutup kemungkinan masyarakat Leuwinanggung juga akan diberikan pencerdasan berkaitan dengan penanganan sampah. Propaganda akan dilakukan selama masa kepengurusan BEM UI 2009. Propaganda akan berlangsung hingga akhir kepengurusan BEM UI 2009.

Aksi damai merupakan sebuah bentuk kegiatan yang sifatnya penyadaran kepada masyarakat UI mengenai kondisi sosial lingkungan UI saat ini, yang harus segera disikapi. Aksi damai yang dilakukan merupakan langkah lain dengan memanfaatkan sepeda kuning UI untuk kampenye hidup sehat tanpa asap kendaraan sambil berolahraga ceria pada perayaan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tanggal 5 Juni 2009. Aksi tersebut akan dilaksanakan di salah satu lokasi strategis UI (Rektorat dan Stasiun UI) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia, yang akan diperingati pada tanggal 5 Juni 2008. Selain itu, dalam kegiatan tersebut akan mengajak mahasiswa dan karyawan UI untuk menggunakan sepeda di lingkungan UI. Sebagai solusi dan ajakan, panitia akan membagikan media pencerdasan berupa orasi, flyer, dan menggunakan sepeda mengajak seluruh pengurus BEM UI 2009.

  1. ADVOSIDE AB (Advokasi Kertas Side A dan B).

Melakukan advokasi kebijakan kertas bolak-balik kepada pihak Rektorat dan dekanat di kampus UI Depok dan Salemba. Advokasi berupa pengajuan proposal yang disertai survei lapangan oleh tim Parsel UI dengan output adanya SK Rektor tentang kewajiban menggunakan kertas bolak-balik bagi seluruh civitas akademika UI. Strategi dan kerjasama menggunakan pengkajian, survei data (polling), dan roadshow ke seluruh fakultas bekerjasama dengan Departemen Penelitian dan Pengembangan BEM UI 2009, Departemen Politik dan Hukum BEM UI 2009, BEM se-UI, dan LSM Lingkungan Hidup terkait. Adapun alur pengajuan advokasi penggunaan kertas bolak-balik tersebut adalah SURVEYàSOSMASNETàBEM Se-UIàMahasiswaàDekanat dan Rektorat. Advokasi akan dilanjutkan hingga tujuan tercapai.

  1. Aksi Baklink (Bakti Lingkungan) Maba ’09

Kegiatan tersebut memanfaatkan momentum OKK 2009 bernama Aksi K-Link Maba ’09. Mahasiswa baru akan dilibatkan untuk kampanye penggunaan barang-barang hasil daur ulang ke seluruh fakultas dan lingkungan di UI, program bersih danau, program anti-rokok, dan kreasi tempat sampah ramah lingkungan untuk disebarkan ke seluruh fakultas (diprioritaskan di fakultas yang minim tempat sampah). Kegiatan tersebut akan bekerjasama dengan panitia OKK 2009. Tujuan kegiatan tersebut adalah menanamkan rasa cinta lingkungan di kampus UI kepada mahasiswa baru Universitas Indonesia.

  1. Konferensi dan Workshop Lingkungan Se-UI

Konferensi Lingkungan Se-UI dilaksanakan selama dua hari pada hari Jum’at-Sabtu tanggal 16-17 Oktober 2009 bertempat di Pusat Studi Jepang. Konferensi dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 16—17 Oktober 2009. Konferensi akan membahas dua hal oleh masing-masing komisi yaitu produksi kertas dengan deforestasi dan manajemen sampah sebagai upaya konservasi lingkungan. Tanggal 17 Oktober (Sesi II) 2009 akan diisi dengan workshop daur ulang sampah bernilai jual dan pengolahan TPS untuk comdev dan civitas academica di UI. Sebagai moderator diundang para ahli dari kalangan akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemerintahan.

Konferensi tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman mengenai pemeliharaan lingkungan hidup melalui pengurangan pemakaian kertas dan manajemen sampah secara signifikan. Workshop akan dibimbing oleh pengusaha barang bekas dan kelompok kreatif yang telah berpengalaman dalam pembuatan barang-barang daur ulang atau pengelolaan sampah kertas dan plastik. Peserta dari kegiatan tersebut adalah semua kalangan tanpa terkecuali, seperti mahasiswa dan masyarakat umum sekitar UI.

Selama pelaksanaan konferensi dan workshop akan dihadirkan stand – stand dari LSM dan NGO yang bergerak dalam lingkungan hidup, perusahaan yang berwawasan lingkungan, dan penjualan barang-barang hasil daur ulang. Tujuannya adalah untuk menginternalisasikan budaya cinta lingkungan kepada para mahasiswa mengenai gerakan konservasi lingkungan hidup. Hal tersebut dapat menambah taste propaganda yang dilakukan oleh tim Parsel UI serta sebagai penghargaan terhadap mitra lingkungan yang terlibat.

v Parameter Keberhasilan

  1. Media-media kampanye berhasil terdistribusikan ke UI dan 12 fakultas.
  2. Adanya kebijakan rektorat tentang penggunaan kertas bolak-balik.
  3. 75% barang-barang ramah lingkungan berhasil digunakan oleh masyarakat UI
  4. Terjadinya perubahan paradigma mahasiswa dalam menjaga lingkungan UI yang bersih dan kondusif.

v Pelaksanaan Kegiatan

Waktu : Juli-Desember 2009

Tempat : Universitas Indonesia

v Kerjasama

BEM 12 Fakultas; Media-media Kampus; WALHI dan NGO lingkungan lainnya; Unit Usaha Kecil dan Menengah produsen lingkungan; Koperasi 12 Fakultas; Rektorat UI; Kementerian Lingkungan Hidup RI; Pemerintah Daerah setempat; Media Nasional; Perguruan Tinggi di Indonesia.

About Parsel



Parade Selamatkan Lingkungan (Parsel) BEM UI 2009

Sekretariat :

Gedung Pusgiwa Lt.2

Kampus Baru UI, Depok

email : parsel.ui[at]gmail[dot]com



 

PARSEL UI 2009 Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino